Bahaya Kebohongan
Ustadz Budi Ashari menjelaskan bahwa kebohongan adalah masalah yang sangat rumit jika terjadi dalam keluarga, baik pada anak maupun pasangan. Beliau mengutip peringatan Nabi Muhammad ﷺ:
“Jauhilah dusta/bohong, karena dusta itu menunjukkan pada jalan kejahatan (fujur), dan kejahatan itu mengantarkan ke neraka.”
Kisah Khawwat bin Jubair (Sebuah Riwayat)
Beliau menceritakan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani mengenai sahabat bernama Khawwat bin Jubair radhiallahu ‘anhu. Kisah ini diceritakan oleh pelakunya sendiri:
- Kejadian di Marr Az-Zahran: Saat perjalanan bersama Rasulullah ﷺ, rombongan berhenti di suatu tempat bernama Marr Az-Zahran. Khawwat melihat ada gadis-gadis cantik, lalu ia berdandan (untuk tampil tampan) dan duduk bersama mereka.
- Teguran Nabi ﷺ: Rasulullah ﷺ tiba-tiba datang. Khawwat yang terkejut berbohong: “Wahai Rasulullah ﷺ, unta saya lepas, saya sedang mencarinya.” Nabi ﷺ mengetahui ia berbohong, namun tidak menegurnya saat itu.
- Perjalanan Pulang: Setiap berpapasan, Nabi ﷺ hanya bertanya lembut: “Gimana kabar untamu yang lepas?” Pertanyaan ini membuat Khawwat semakin gelisah sepanjang perjalanan.
- Momen di Masjid: Setiba di Madinah, Khawwat shalat lama untuk menghindari Nabi ﷺ. Nabi ﷺ berkata: “Panjangkan terus shalatmu, aku akan tetap menunggumu.”
- Pengakuan Jujur: Setelah salam, Khawwat berkata: “Demi Allah ﷻ, unta itu tidak pernah lepas sejak aku masuk Islam.”
- Respon Nabi ﷺ: Rasulullah ﷺ bersabda: “Semoga Allah ﷻ merahmatimu” hingga tiga kali.
8 Tips Nabawiyah Mengatasi Kebohongan
Dari kisah tersebut, Ustadz Budi Ashari merangkum 8 langkah cara Nabi ﷺ mengatasi orang yang berbohong:
- Pilih Orang yang Berwibawa: Penyelesaian dilakukan oleh orang yang disegani. Jika yang menasihati juga suka berbohong, masalah tidak akan selesai.
- Jangan Jatuhkan Harga Dirinya: Nabi ﷺ tidak mempermalukan Khawwat. Menjaga kehormatan pelaku penting agar tidak defensif.
- Jadikan Kebohongan sebagai Pintu Teguran: Nabi ﷺ menggunakan alasan “unta lepas” untuk memberi teguran halus berulang kali.
- Bersabar: Perubahan butuh proses. Nabi ﷺ menunggu berhari-hari hingga pelaku siap mengakui kesalahannya.
- Tunggu Waktu yang Tepat: Nabi ﷺ menyelesaikan masalah di situasi tenang, bukan saat lelah atau emosi.
- Berikan Rasa Aman: Nabi ﷺ tidak mengancam. Rasa aman membuat pelaku mau jujur dengan kesadaran sendiri.
- Jangan Diungkit Lagi: Setelah pengakuan, Nabi ﷺ tidak membahasnya lagi. Masalah dianggap selesai.
- Tutup dengan Doa: Nabi ﷺ mengakhiri dengan doa kebaikan: “Semoga Allah ﷻ merahmatimu.”
Penutup
Video ditutup dengan harapan agar tips Nabawiyah ini dapat diterapkan dalam keluarga Muslim untuk mengatasi masalah kejujuran.
Sumber : https://parentingnabawiyyah.com/2012/10/13/tips-nabawiyah-mengatasi-bohong/
Belum ada yang komen nih..