Hasad Penyakit yang Mengorbankan Nyawa?
Ringkasan dari video podcast “HASAD PENYAKIT YANG MENGORBANKAN NYAWA? – Eps 2 HIKAYAT PODCAST #2” dari kanal Budi Ashari Official.
Episode kedua Hikayat Podcast ini membahas mengenai Hasad (iri hati/kedengkian) sebagai “penyakit tertua” yang dampaknya sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kegagalan manusia dalam menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi.
1. Hasad: Dosa Tertua di Langit dan Bumi
Penyakit hasad merupakan dosa pertama yang terjadi di langit dan di bumi.
- Dosa Pertama di Langit: Hasad dilakukan oleh Iblis yang merasa dirinya lebih mulia (diciptakan dari api) daripada Adam (diciptakan dari tanah), sehingga ia menolak sujud dan berusaha menghilangkan kenikmatan Adam (keluar dari surga).
- Dosa Pertama di Bumi: Hasad dilakukan oleh Qabil, anak pertama Nabi Adam, yang berujung pada pembunuhan terhadap adiknya, Habil.
- Definisi Hasad: Hasad adalah ketika seseorang tidak suka melihat orang lain mendapatkan kenikmatan, dan ia berusaha untuk menghilangkan kenikmatan tersebut.
2. Kisah Qabil dan Habil: Akar Konflik Hasad
Konflik antara Qabil dan Habil, yang kisahnya diabadikan dalam Surah Al-Ma’idah, berawal dari masalah perjodohan dan persembahan (kurban).
- Persembahan yang Ditolak: Konflik bermula ketika keduanya memberikan persembahan kepada Allah, namun hanya persembahan Habil yang diterima.
- Habil (peternak): Memberikan persembahan terbaik dari ternaknya (domba yang gemuk dan paling disukai).
- Qabil (petani): Memberikan persembahan hasil tanaman yang buruk/jelek.
 
- Alasan Tersembunyi: Di balik persembahan itu, terdapat konflik cinta. Qabil ingin menikahi Iklima (kembaran yang cantik), namun ini dilarang oleh syariat saat itu. Habil diizinkan menikahi Iklima, yang memicu kedengkian Qabil.
- Pelarian Kesalahan: Ketika persembahannya ditolak, Qabil tidak menyalahkan dirinya sendiri, melainkan menyalahkan ayahnya, Nabi Adam, yang dianggap tidak adil karena mendoakan Habil agar persembahannya diterima. Ini menunjukkan sifat orang yang hasad, yaitu melempar kesalahan kepada orang lain.
- Puncak Hasad: Rasa hasad Qabil memuncak menjadi ancaman pembunuhan, dan akhirnya terwujud.
3. Dua Pintu Besar Hasad dalam Keluarga
Berdasarkan kisah anak-anak Nabi Adam dan kisah Nabi Yusuf alaihi salam, para ulama menyimpulkan bahwa ada dua pintu utama yang dapat memicu hasad di antara anak-anak dalam satu keluarga:
- Perhatian (Kasih Sayang):
- Saudara-saudara Nabi Yusuf merasa ayah mereka (Nabi Ya’qub) lebih mencintai Yusuf dan adiknya.
- Orang tua, khususnya ayah, harus pandai menjaga keseimbangan dan keadilan dalam bersikap. Rasulullah melarang orang tua memberikan hibah (hadiah) kepada salah satu anak saja, karena hal itu dapat memicu hasad. Keadilan harus terlihat secara zahir/lahiriah (terutama dalam hal pemberian materi).
 
- Harta (Warisan/Kekayaan):
- Masalah sedekah Qabil yang ditolak dan masalah pembagian warisan yang tidak adil (seperti yang disinggung dalam Al-Qur’an tentang memakan harta warisan secara zalim).
- Urusan harta adalah salah satu konflik terbesar yang sering terjadi di antara anak-anak karena menyangkut hak yang pasti mereka dapatkan.
 
4. Mengapa Manusia Hasad?
Hasad hanya terjadi karena manusia memperebutkan urusan dunia yang sempit dan terbatas.
- Ilustrasi Ibnu Qayyim: Tidak ada orang yang hasad terhadap orang lain karena melihat indahnya bintang atau bulan di langit, karena langit itu luas. Sebaliknya, orang akan saling hasad ketika memperebutkan harta atau popularitas.
- Pengecualian (Ghibthah): Sifat menginginkan kenikmatan yang dimiliki orang lain, tetapi tanpa mengharapkan kenikmatan itu hilang darinya, disebut Ghibthah (iri yang sehat). Nabi menyebutkan Ghibthah ini hanya pada dua hal:
- Orang yang dianugerahi ilmu, lalu mengamalkannya siang dan malam.
- Orang yang dianugerahi harta, lalu ia menginfakkan harta itu siang dan malam. (Keduanya adalah urusan langit/akhirat).
 
Pada akhirnya, hasad adalah akar dari rantai kerusakan yang ditunjukkan dalam hadis Nabi: hasad → saling menjebak → saling benci → saling bermusuhan dan tidak bertegur sapa. Orang tua harus betul-betul menjaga agar dua pintu hasad (perhatian dan harta) ini tidak terbuka di hati anak-anak.
Tonton video lengkapnya untuk mendapat lebih banyak faidah..
 
                
Belum ada yang komen nih..