Telanjang dan Daun Surgawi: Dosa, Aurat, dan Strategi Iblis Menanggalkan Pakaian Manusia
Episode kesembilan Hikayat Podcast mengulas kisah awal penciptaan manusia di surga,
berfokus pada dua peringatan utama yang diberikan Allah kepada Nabi Adam dan Hawa:
larangan mendekati pohon terlarang (الشَّجَرَة / asy-syajarah) dan peringatan bahwa
Iblis adalah musuh nyata. Ustaz Budi Ashari menjelaskan bahwa dua hal inilah yang pada akhirnya
menjadi penyebab diusirnya manusia dari surga.
1. Peringatan Dini Iblis: Tidak Ada Toleransi untuk Kebahagiaan
Setelah Adam dan Hawa ditempatkan di surga dengan segala kenikmatannya, Iblis tidak membiarkan kebahagiaan itu berlangsung lama.
Dalam Surah Al-A‘raf, Al-Qur’an menggunakan kata penghubung فَ dalam ayat
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ (fawaswasa lahumasy-syaitan),
yang mengindikasikan bahwa bisikan Iblis datang dengan cepat tanpa jeda panjang.
Ini menjadi pelajaran berharga: Iblis tidak pernah rela jika sebuah keluarga Muslim berada dalam keadaan bahagia (seperti di surga).
Ulama mengingatkan prinsip لكل نعمة حاسد (likulli ni‘matin ḥasūd) — di setiap nikmat pasti ada yang iri.
Karena itu, umat Islam perlu berhati-hati dalam memamerkan nikmat di ruang publik,
agar niatnya murni sebagai rasa syukur sebagaimana firman Allah:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau menyebut-nyebutnya (bersyukur).” (QS. Adh-Dhuha: 11)
2. Dosa dan Konsekuensi Langsung: Terbukanya Aurat
Hal paling menarik yang diungkap Al-Qur’an adalah konsekuensi langsung dari pelanggaran yang dilakukan Adam dan Hawa.
Dampak pertama dari bisikan Iblis agar mereka melanggar larangan adalah terbukanya aurat mereka,
sebagaimana disebutkan:
لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا
“Agar tampak bagi keduanya apa yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya.” (QS. Al-A‘raf: 20)
- Aurat sebagai Tolok Ukur Maksiat: Ketika Adam dan Hawa melanggar, Allah tidak langsung menimpakan kemiskinan
 atau penyakit, melainkan menanggalkan pakaian mereka. Hal ini menjadi tolok ukur yang mudah dilihat (zahir)
 di tengah masyarakat dan keluarga. Jika pakaian anak-anak mulai terbuka, itu adalah tanda adanya kesalahan
 spiritual yang terjadi dalam diri atau keluarga.
- Fitrah Sau’ah: Al-Qur’an menggunakan istilah سَوْءَة (sau‘ah) untuk aurat,
 yang berasal dari kata yasū’ — merasa tidak suka atau malu. Secara fitrah, manusia akan merasa malu
 jika auratnya tersingkap, meskipun ia berpakaian terbuka.
3. Pakaian Syariat adalah Keindahan (Warisha)
Allah mengingatkan anak cucu Adam agar tidak terperdaya oleh tipuan Iblis seperti yang terjadi pada orang tua mereka.
Allah telah menurunkan pakaian (لِبَاسًا / libāsan) bagi manusia untuk menutupi aurat dan sebagai perhiasan:
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا
“Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan sebagai perhiasan.” (QS. Al-A‘raf: 26)
- Warisha: Dalam tafsir, warisha bermakna harta dan keindahan.
 Pakaian yang sesuai syariat (menutup aurat) adalah pakaian bernilai tinggi sekaligus indah.
 Tidak ada alasan bahwa pakaian syariat harus kuno atau tidak fashionable.
- Pakaian Takwa: Selain pakaian lahiriah, yang paling utama adalah
 لِبَاسُ التَّقْوَى (libāsu at-taqwā) — pakaian takwa,
 yaitu menjaga kehormatan diri melalui iman dan amal saleh.
4. Strategi Tipuan Iblis (Dalla dan Sumpah Palsu)
Bagaimana Iblis bisa menipu Nabi Adam — makhluk paling cerdas yang Allah ciptakan?
Jawabannya adalah dengan dua strategi halus:
- Dalla (دَلَّى): Iblis menggunakan metode dalla, yang berarti menipu dengan cara mengulang kebohongan
 sampai tampak seperti kebenaran. Strategi ini masih digunakan hingga kini dalam bentuk narasi dan propaganda.
- Sumpah Palsu: Iblis tidak hanya membujuk, tetapi juga bersumpah atas nama Allah —
 وَقَاسَمَهُمَا (wa qāsamahumā), meyakinkan Adam bahwa ia adalah penasihat yang tulus.
 Adam tidak menyangka ada makhluk yang berani berbohong sambil bersumpah dengan nama Tuhannya.
Intinya, keluarga Muslim perlu sangat berhati-hati terhadap pihak yang ingin “menelanjangi generasi”
melalui bisikan berulang yang tampak manis namun berisi kebohongan — bahkan terkadang memakai nama agama
sebagai tameng.
Tonton video lengkapnya: Telanjang dan Daun Surgawi — Episode 9 Hikayat Podcast
 
                 
                 
                                     
                                    
Belum ada yang komen nih..