Solo di Awal, Solo di Akhir: Dua Kunci Utama Kepemimpinan Laki-Laki (Qawamah) dalam Kisah Adam dan Hawa
(Resume dari HIKAYAT PODCAST Episode 6: Hawa Tak Pernah Ada Kecuali Bersama Adam)
Diskusi tentang kisah Nabi Adam dan Hawa tidak hanya seputar buah terlarang, tetapi juga tentang pembagian peran fundamental dalam rumah tangga yang menjadi dasar qawamah (kepemimpinan) laki-laki. Dalam episode podcast ini, Ustaz Budi Ashari membahas secara mendalam bagaimana narasi penciptaan dalam Al-Qur’an secara implisit meletakkan dua tanggung jawab utama di pundak Adam—yang kemudian menjadi dua pilar kokoh bagi kepemimpinan seorang suami.
1. Perbedaan Peran: Perintah “Sendiri” vs. “Berdua”
Analisis tekstual kisah Adam dan Hawa menunjukkan pola unik dalam pembagian tanggung jawab:
A. Perintah “Sendiri” (Tanggung Jawab Laki-Laki)
- Urusan Rumah/Tempat Tinggal: Perintah awal untuk tinggal di surga ditujukan secara spesifik kepada Adam: “Kami katakan, wahai Adam, tinggallah kamu dan pasanganmu di surga (Anta wa Zaujuk).” Hal ini menyiratkan bahwa kewajiban utama penyediaan tempat tinggal adalah tanggung jawab pribadi laki-laki.
- Urusan Ilmu/Taubat: Ketika terjadi kesalahan, proses belajar ilmu taubat ditujukan hanya kepada Adam: “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya (fatalaqqa Adamu min Rabbihi kalimatin).” Ini menandakan bahwa pencarian dan penguasaan ilmu adalah tugas individual yang diemban laki-laki.
B. Perintah “Berdua” (Tanggung Jawab Bersama)
- Menikmati kenikmatan di surga (makan, minum, dan sebagainya).
- Larangan mendekati pohon terlarang.
- Godaan oleh setan dan risiko keburukan.
- Pengusiran dari surga.
Artinya, segala kenikmatan, risiko, dan tanggung jawab sehari-hari harus dinikmati dan ditanggung bersama, kecuali dua pilar utama (rumah dan ilmu) yang menjadi dasar kepemimpinan suami.
2. Dua Pilar Qawamah: Rumah dan Ilmu
Dua tanggung jawab pribadi Adam ini sejalan dengan dua fondasi qawamah (kepemimpinan suami) dalam Al-Qur’an (QS. An-Nisa: 34):
- Pemberian Kelebihan (Ilmu): Qawamah ditegakkan karena Allah memberikan kelebihan (fadhl) kepada laki-laki. Dalam konteks kisah Adam, kelebihan itu adalah ilmu. Laki-laki harus menjadi sumber ilmu bagi keluarganya.
- Menafkahkan Harta (Penyediaan Rumah): Qawamah juga tegak karena laki-laki menafkahkan hartanya. Dari perintah uskun anta (“tinggallah kamu”), penafkahan harta yang paling utama dan pertama adalah penyediaan tempat tinggal.
Saran Penting:
Jika seorang laki-laki ingin qawamah-nya kokoh, ia harus memastikan dirinya menjadi penyedia utama tempat tinggal—sekecil apa pun itu.
Lebih baik tinggal di kontrakan sederhana di mana suami menjadi “raja”-nya, daripada di istana mertua di mana kepemimpinannya melemah.
3. Laki-Laki sebagai Guru Utama Keluarga
Setelah Adam belajar “kalimat” taubat sendirian, doa tobat yang diabadikan dalam Al-Qur’an (QS. Al-A’raf: 23 – Rabbana zhalamna anfusana) diucapkan oleh keduanya.
Inilah kurikulum rumah tangga yang sempurna:
- Laki-laki Belajar Sendirian (Talaqqi): Suami harus aktif mencari dan menguasai ilmu. Proses Adam menjadi murid Allah melalui dialog yang mendalam dan penuh kerendahan hati menunjukkan betapa seriusnya seorang pemimpin harus menguasai ilmunya.
- Laki-laki Mengajarkan Ilmu: Setelah mempelajari ilmu, Adam mengajarkannya kepada Hawa.
- Praktik Ilmu Bersama: Ilmu tersebut kemudian diamalkan bersama oleh keduanya.
Dengan menjadi sumber ilmu, seorang suami tidak hanya dipandang sebagai “ATM berjalan” atau sumber nafkah, tetapi juga sebagai sumber ilmu. Inilah yang membuat qawamah tidak goyah, bahkan jika istri memiliki kekayaan atau kemampuan lebih.
Kesimpulan
Kisah Adam dan Hawa mengajarkan bahwa perjalanan seorang laki-laki (suami) dimulai dari tanggung jawab individu (rumah), berjalan bersama dengan istri dalam kenikmatan dan kesulitan (berdua), dan diakhiri dengan tanggung jawab individu dalam penguasaan (ilmu) untuk kemudian diajarkan dan diamalkan bersama.
Inilah kunci agar kebahagiaan rumah tangga menjadi kaidah, dan kesedihan hanyalah pengecualian.
Tonton video lengkapnya..
 
                 
                 
                                     
                                    
Belum ada yang komen nih..